Kediri, detikkasus.online– Akhir pekan di Kota Kediri akan terasa lebih edukatif dan menyenangkan. Pada Minggu, 25 Mei 2025, suasana Car Free Day (CFD) di sisi utara Jalan Dhoho akan diwarnai dengan kegiatan literasi bertajuk “Membaca Bersama Mbak Wali” yang diinisiasi oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri. Kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Buku Nasional dan Hari Kearsipan Nasional tahun ini.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, Eko Lukmono Hadi, menyampaikan bahwa acara ini dirancang untuk membentuk budaya membaca di kalangan anak-anak dan remaja, sekaligus mengenalkan pentingnya kesadaran arsip sejak dini. "Kami ingin menciptakan pengalaman membaca yang menyenangkan sekaligus menyisipkan nilai edukasi mengenai arsip keluarga," ujarnya melalui pernyataan resmi.
Acara ini akan melibatkan partisipasi aktif dari Vinanda Prameswati, yang akrab disapa Mbak Wali, dan menghadirkan sesi interaktif berupa tanya jawab bersama anak-anak seputar buku dan literasi.
Kolaborasi Komunitas dan Hiburan Edukatif
Beberapa komunitas lokal seperti Forum Taman Baca Masyarakat (FTBM), Forum Anak Kota Kediri, Komunitas Baca Kediri (KBP), serta sejumlah penerbit dan relawan literasi akan turut memeriahkan kegiatan ini. Koleksi buku yang dibaca berasal dari Perpustakaan Umum Daerah dan taman-taman baca di wilayah Kediri.
Menariknya, kegiatan ini tidak hanya fokus pada membaca buku. Anak-anak juga akan diajak untuk bermain berbagai permainan tradisional nusantara seperti dakon, gobak sodor, dan ular naga. Menurut Diah, pustakawan Perpustakaan Kota Kediri, permainan ini penting untuk mengembangkan kecerdasan sosial dan motorik anak. “Selain sebagai pengisi acara, permainan tradisional ini kami hadirkan sebagai bentuk pelestarian budaya yang mengandung banyak nilai edukatif,” jelasnya.
Dari Ruang Tertutup ke Ruang Terbuka
Tahun ini, suasana peringatan Hari Buku Nasional terasa jauh lebih hidup dibandingkan tahun sebelumnya. Jika biasanya hanya dilakukan di dalam gedung perpustakaan, kali ini masyarakat diajak berpartisipasi secara terbuka di ruang publik. “Kegiatan ini bukan hanya sekadar membaca, tapi membangun ekosistem literasi dan kearsipan yang menyatu dengan masyarakat,” imbuh Diah.
Kehadiran Mbak Wali sebagai ikon acara juga diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Ini menjadi langkah nyata pemerintah kota dalam memperluas jangkauan kampanye literasi dan edukasi arsip.
Informasi kegiatan ini diperoleh dari dokumen resmi yang dikeluarkan oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Kediri. Meski Kepala Dinas belum bisa ditemui langsung, pihaknya telah memberikan persetujuan serta dukungan penuh atas publikasi kegiatan ini.
Literasi dan Arsip: Dua Pilar Kemajuan Bangsa
Hari Buku Nasional yang diperingati setiap 17 Mei merupakan momen untuk kembali menggugah semangat membaca di tengah derasnya arus digital. Sementara itu, Hari Kearsipan Nasional pada 18 Mei tahun ini mengusung tema “Prakarsa Mahardika: Ekosistem Kearsipan Digital untuk Pemerintahan Berdaya Guna, Kemajuan Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Bangsa.”
Dengan menggabungkan kegiatan literasi dan edukasi arsip dalam satu wadah di tengah masyarakat, acara ini diharapkan mampu memperkuat dua pilar penting dalam pembangunan intelektual dan budaya bangsa Indonesia.(red.a)
0 Comments