Jakarta, detikkasus.online - Seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lebak, Yadi Suryadi tewas tertimpa pagar saat mengamankan demo. Saat itu, Yadi tengah mengamankan aksi demo menolak Juwita Wulandari menjadi Ketua DPRD Lebak.
Demo ini berlangsung di depan kantor DPRD Lebak, Banten pada 23 September lalu. Massa aksi demo menolak Juwita Wulandari menjadi Ketua DPRD Lebak periode 2024-2029.
Penolakan ini diduga terjadi karena Juwita tidak masuk dalam usulan calon Ketua DPRD. Sedangkan DPC PDIP Lebak hanya mengusulkan tiga nama, yakni Junaedi Ibnu Jarta, Dimas, dan Ijah Khodijah, untuk menjadi Ketua DPRD Lebak.
Menjelang penetapan calon Ketua DPRD Lebak oleh DPP PDIP, beredar kabar Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri justru menetapkan Juwita Wulandari. Kabar ini yang memicu reaksi dari para pendukung.
Demo berlangsung ricuh hingga gerbang kantor DPRD Lebak roboh dan menimpa dua orang anggota Satpol PP Lebak. Salah satu korbannya Yadi.
Waktu itu, Yadi langsung dilarikan ke RSUD Adjidarmo, Rangkasbitung, karena mengalami luka di kepala bagian belakang. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mendiagnosis Yadi mengalami kelumpuhan.
Dokter kemudian merujuk Yadi ke RS Hermina, Tangerang, untuk menjalani perawatan intensif. Selama hampir 15 hari menjalani perawatan, Yadi dikabarkan meninggal dunia pada Rabu (9/10).
Demo yang menelan korban ini tidak mengubah putusan DPP PDIP yang menunjuk Juwita Wulandari menjadi Ketua DPRD Lebak. Kini, Juwita sudah resmi dilantik menjadi ketua DPRD Lebak periode 2024-2029.
Yadi Meninggal Dunia
Sejak dirawat, kondisi terus menurun. Ia pun meninggal dunia. Kasatpol PP Lebak Dartim membenarkan berita duka ini. Yadi meninggal dunia pada Rabu (9/10) sore.
"Iya (meninggal dunia) pukul 17.50 WIB di RS Hermina Tangerang," kata Dartim kepada wartawan, Kamis (10/10).
Dartim mengatakan kondisi Yadi terus menurun sejak mengamankan demo. Bahkan Yadi harus dirujuk untuk menjalani operasi saraf di kepala bagian belakang.
"Kemarin (Selasa, 8/10) saya ke sana pas mau dioperasi saraf bagian belakangnya, jadi saya juga belum ketemu. Dapat kabar dari anggota yang berjaga di sana, Pak Yadi meninggal dunia," tuturnya
Massa Aksi Dorong Gerbang Pagar Hingga Roboh
Dartim menjelaskan massa aksi mendorong gerbang kantor DPRD Lebak hingga roboh dan menimpa dua anggotanya yaitu Yadi dan Murtono. Selain tertimpa gerbang, Yadi juga mengalami luka robek di bagian kepala belakang karena terbentur sudut lantai keramik.
Keduanya lalu dilarikan ke RSUD Adjidarmo, Rangkasbitung. Hasil pemeriksaan, Yadi mengalami kelumpuhan di sebagian tubuhnya karena luka robek di kepalanya mengenai bagian syaraf.
"Waktu masih di RSUD Adjidarmo, kondisinya sudah tidak baik. Bagian kaki sudah tidak bisa digerakkan, dokter mendiagnosis Pak Yadi lumpuh sebagian," tuturnya.
Dartim mengatakan dokter merujuk Yadi ke RS Hermina di Jakarta (sebelumnya ditulis di Tangerang). Di sana, Yadi harus menjalani operasi syaraf di bagian kepala.
Operasi itu dilaksanakan Selasa (8/10) dan berjalan lancar. Yadi masih dirawat hingga Rabu (9/10) kemarin dinyatakan meninggal dunia. Kini, jenazah Yadi sudah dimakamkan di TPU Rangkasbitung pagi ini.
"Operasi berjalan lancar tapi memang belum boleh dijenguk waktu itu. Kemarin dapat kabar dari anggota kita yang jaga di sana, beliau meninggal dunia. Sudah dimakamkan tadi pagi oleh keluarga, kita rekan dan kerabat di Satpol PP ikut mengantar beliau ke tempat peristirahatan terakhir," jelasnya.
Selain tertimpa pagar, Yadi mengalami luka robek di bagian kepala belakang karena terbentur sudut lantai keramik.
Polisi Usut Kasus Kematian Yadi
Saat ini polisi tengah mengusut kasus ini. Pihak Satpol PP Lebak juga telah membuat laporan polisi.
"Kita serahkan ke penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus yang membuat satu anggota kita meninggal dunia," kata Kasatpol PP Lebak Dartim kepada wartawan, Kamis (10/10).
Dartim mengatakan pihaknya sudah membuat laporan ke polisi sejak insiden terjadi pada (23/9) lalu. Mereka melaporkan aksi demo berujung ricuh tersebut.
"Sudah dilaporkan demo anarkis hingga menyebabkan hilangnya nyawa satu orang anggota kita," tuturnya.
Dartim belum mengetahui perkembangan terkini laporan yang dilayangkan para anggota Satpol PP tersebut. Meski begitu, sejumlah saksi disebut sudah diperiksa.
"Perkembangan terbaru belum tahu, terakhir informasinya sudah ada beberapa orang yang diperiksa," jelasnya.
5 Orang Diperiksa
Sementara itu, Kanit Krimum Polres Lebak Ipda Sutrisno sudah menindaklanjuti laporan ini. Hingga saat ini, sudah ada lima orang yang diperiksa.
"Sudah kami tindak lanjuti, ada lima orang dari Satpol PP dan massa aksi yang diperiksa," kata Sutrisno.
Sutrisno belum bisa menjelaskan kelompok yang melakukan demo di depan kantor DPRD Lebak. Kelompok itu diduga baru dibentuk untuk merespons penunjukan Juwita sebagai ketua DPRD Lebak periode 2024-2029.
"Kelompok taktis yang diduga buat untuk pergerakan ini (menolak Juwita). Kami cukup kesulitan karena alamat dan nomor telepon yang digunakan kelompok ini tidak aktif," tuturnya.
Sutrisno menyebutkan identitas koordinator lapangan dari massa aksi sudah dikantongi. Polisi akan segera memanggil dan memeriksa kordinator lapangan tersebut.
"Sekarang masih pemeriksaan nanti kita tunggu perkembangan selanjutnya," katanya. (red.z)
0 Comments