EJIES 2025: Ribuan Inovasi Guru Se-Jawa Timur Berlaga, Penjurian Ketat Dimulai di Kediri

  


KABUPATEN,  detikkasus.online– Semangat inovasi di dunia pendidikan kembali menggeliat. Ribuan guru dari berbagai penjuru Jawa Timur ambil bagian dalam ajang bergengsi East Java Innovative Education Summit (EJIES) 2025. Kompetisi yang digagas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, berkolaborasi dengan Jawa Pos Group dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menjadi panggung bagi para pendidik untuk menunjukkan karya terbaiknya dalam memajukan dunia pendidikan.

Event yang sudah dimulai sejak awal tahun ini kini memasuki tahapan penilaian karya. Untuk wilayah kerja Cabang Dinas Pendidikan Kediri dan Nganjuk, proses seleksi telah dilakukan Selasa (11 Juni) bertempat di Kantor Jawa Pos Radar Kediri, dengan melibatkan tim juri yang berasal dari kalangan akademisi.

Ribuan Karya, Satu Semangat: Membawa Perubahan Positif

Menurut Puspitorini Dian Hartanti, Koordinator Wilayah Radar Kediri, total ada lebih dari empat ribu proposal inovasi yang diterima dari guru-guru SMA, SMK, dan SLB, baik negeri maupun swasta di bawah dua cabang dinas tersebut.

“Antusiasme peserta sangat tinggi. Mereka mengirimkan karya inovatif yang tidak hanya berupa tulisan, tetapi juga dilengkapi dengan video presentasi yang atraktif,” tutur Dian.

Proses penjurian sendiri berlangsung ketat. Para juri harus mencermati satu per satu karya yang masuk. Dalam beberapa kesempatan, bahkan terjadi diskusi mendalam antarjuri untuk memutuskan nilai sebuah proposal yang dinilai sangat kuat namun kompetitif dengan yang lain.

Juri Bekerja Keras, Inovasi Guru Jadi Taruhan

Salah satu juri, Dr. Agus Muji Santoso, M.Si., menyebut bahwa menyeleksi ribuan karya tentu bukan hal mudah. “Banyak karya yang benar-benar kreatif, punya dampak nyata di sekolah. Ini menunjukkan para guru tidak hanya mengajar, tapi juga berpikir kritis dan berani berinovasi,” ujarnya.

Total ada empat ribu lima ratus dua puluh lima proposal yang masuk sejak pendaftaran dibuka pertengahan Maret hingga pertengahan Mei lalu. Karya-karya tersebut akan disaring untuk menemukan yang benar-benar orisinal dan memiliki potensi implementatif di lapangan.

Inovasi Bukan Sekadar Gagasan, Tapi Solusi Nyata

EJIES 2025 sendiri merupakan program inovatif berskala provinsi yang bertujuan mendorong pembaruan nyata dalam dunia pendidikan. Kegiatan ini dirancang sebagai ruang aktualisasi guru untuk mengembangkan ide dalam berbagai tema, mulai dari pembelajaran mendalam, teknologi pendidikan, manajemen sekolah, hingga pendidikan inklusif.

Terdapat sebelas kategori pengembangan, seperti:

  • Kolaborasi dengan industri dan masyarakat,

  • Efisiensi sumber daya sekolah,

  • Pengembangan kegiatan nonformal,

  • Hingga penerapan kebijakan sekolah ramah anak.

Tahapan Ketat Menuju Malam Anugerah

Dari ribuan karya tersebut, hanya sepuluh terbaik dari masing-masing cabdin yang akan melaju ke tahap berikutnya. Pada 25 Juni hingga 15 Juli, akan digelar tahap development round dengan penilaian terhadap 250 vlog pilihan dari seluruh Jawa Timur.

“Pengumuman 50 finalis akan dilakukan 25 Juli. Lalu dilanjutkan sesi paparan dan diskusi terbuka pada awal Agustus,” jelas Dian.

Babak berikutnya akan mempersempit peserta menjadi 25 finalis utama, yang akan diumumkan 14 Agustus. Seluruh rangkaian ini akan ditutup dengan malam penghargaan puncak pada 25 Agustus, di mana pemenang EJIES 2025 akan diumumkan secara resmi.

Ajang Bergengsi, Langkah Awal Menuju Pendidikan Berkualitas

Lebih dari sekadar lomba, EJIES menjadi simbol komitmen untuk mendorong ekosistem pendidikan yang progresif, kreatif, dan berpihak pada masa depan peserta didik. Melalui karya nyata, para guru membuktikan bahwa perubahan pendidikan tak hanya datang dari kebijakan, tapi juga dari ruang kelas, lewat tangan pendidik yang berdedikasi.

"Semoga dari kompetisi ini lahir gagasan-gagasan yang bisa direplikasi di seluruh Jawa Timur, bahkan nasional," pungkas Dian.(red.a)

Post a Comment

0 Comments